Dari beberapa organisasi yang pernah Saya ikuti hingga saat ini, hampir kesemuanya memiliki kata Keluarga dalam akronim organisasinya. Dari mulai Keluarga Mahasiswa Islam (GAMAIS) ITB, Keluarga Mahasiswa Muslim Kimia (KAMAMUKI), Muslim Family of Mathematics and Science (MILIS) ITB hingga Keluarga Remaja Islam Salman (KARISMA) ITB. Apakah kesemuanya sudah benar-benar melaksanakan kata keluarga yang ada dalam akronimnya? Apa sih yang istimewa dari kata keluarga?

Kuncinya ada pada kultur organisasi yang merupakan salah satu hal terpenting penentu baik tidaknya iklim organisasi. Konsep keluarga memiliki dampak positif yang dapat menghidupkan iklim berorganisasi yang sehat. Yuk sebelumnya kita lihat bagaimana contoh iklim yang buruk dari sebuah organisasi...

Pada suatu hari, dalam sebuah organisasi terpilihlah seorang pemimpin. Ia dipercaya untuk memimpin selama satu tahun kedepan, namun dibalik terpilihnya ia, terdapat beberapa barisan sakit hati yang menamakan diri mereka kelompok antagonis. Kelompok ini kemudian selalu menjadi orang terdepan yang menyelisihi dan menjatuhkan kepengurusan sang pemimpin. Selain keberadaan kelompok antagonis, dalam organisasi itu kesalahan dianggap sebuah aib luar biasa. Namun, meski tau terdapat hal yang salah, mereka yang tau memilih untuk diam, mungkin dengan diam masalah akan selesai begitu saja. Terhadap mereka yang melakukan kesalahan, anggota organisasi tersebut justru menjatuhkan para pelaku kesalahan. Dalam ranah pengurus inti, para pemimpinnya memberi tugas kepada downline sesuka hati tanpa memberi terlebih dahulu pengantar atau perbekalan. Singkat cerita, organisasi tersebut berjalan, namun berjalan di tempat, atau bahkan mundur kebelakang...

Buruk sekali ya... adakah organisasi yang seperti itu? Ada...

Lalu, bagaimana sih sebuah keluarga menurut kamu?
Jika disederhanakan, maka keluarga adalah tempat dengan kultur yang baik.
Mengapa?

Apakah dalam sebuah keluarga, seseorang menuntut kesempurnaan kepada setiap anggota keluarganya? Tidak, keluarga adalah tempat saling melengkapi. Tempat dimana kesalahan adalah pengalaman dan bahan pembelajaran berharga. Tempat dimana kebahagiaan mengajarkan mereka untuk bersyukur. Musibah mengajarkan mereka untuk bersabar dan saling menguatkan. Tempat dimana pendidikan, nafkah, nasihat diberikan oleh kedua orang tua dengan tulus, dan penuh tanggung jawab kepada anak-anaknya. Ada usaha untuk memahami bahkan sebelum diceritakan. Ada usaha untuk saling mengerti bahkan sebelum dijelaskan. Ada usaha untuk saling membangun dan mengajarkan bahkan sebelum diminta. Masih banyak lagi... have you got the point?

Begitu pun sebuah organisasi terutama organisasi kemahasiswaan yang diisi oleh orang-orang yang seharusnya sudah dapat berpikir lebih dewasa. Hendaknya organisasi menjadi tempat bagi orang-orang yang berada dalam naungannya untuk belajar dan berkarya. Tempat bergerak bersama, berjalan beriringan dalam barisan yang rapi. Terakhir...

Ohana means family
Family means nobody left behind or forgotten
~ Lilo & Stitch ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar