Cerita Saya yang mencoba menerapkan ilmu course social media management dengan konteks dakwah masjid


Pekan ini menjadi pekan pertama Saya mengikuti course social media by M Ryan Saputra. Berangkat dari salah satu value penting yang mas Ryan kembali ulang setelah terakhir kali bertemu dalam bootcamp Belajarlagi nya Faiz Ghifari bahwa hidup untuk membantu orang lain, Saya mencoba menjadikan course ini sarana take off menuju salah satu bentuk “balas budi” saya kepada masjid. Itu sebabnya 7 pekan kedepan kamu gak akan menemukan rangkuman coursenya saja


Saya ingin melibatkan teman-teman linkedIn dengan cerita Saya bersama kursus ini dan bagaimana saya mencoba menerjemahkannya ke dalam konteks masjid


Masjid menjadi bagian tak terpisahkan yang mengubah hidup saya. Bertemu masjid YPM Salman ITB, Jogokariyan dan Masjid Kapal Munzalan adalah titik baliknya. Masjid-masjid ini yang mengajarkan saya value ukhuwah, kontribusi, dakwah wasathiyah dsb. Tapi saya saat ini bukan siapa-siapa bagi masjid: bukan pemilik masjid, bukan pula pengurus DKM Masjid. Saya hanya jama’ah biasa yang sesekali diminta menjadi imam hingga khatib idul fitri. Pun begitu saya memiliki ingin bisa berkontribusi bagi Indonesia lewat masjid. 

Takeaway pertemuan pertama ini dalam konteks masjid bagi saya ada 4, selengkapnya di gambar:


[1] Semua bertahap. Itu sebabnya perlu memahami proses dan merencanakan langkah

[2] Interaksi bermakna adalah fungsi yang seharusnya hidup dari masjid & media sosial

[3] Media sosial ini perlu dikelola orang yang paham ilmunya

[4] Campaign adalah payung yang mengkomunikasikan pesan



Bagaimana pendapatmu? Apa skillset professional yang bisa kamu tarik konteksnya untuk dakwah masjid? :)


Ingin tau materi lebih lengkapnya? Cek link berikut untuk mendapatkan rekamannya:

bit.ly/RekamanMBSMM


Next story. Kita akan bicara penggunaan media sosial praktis & impactful bagi masjid


Tidak ada komentar:

Posting Komentar