"Menambah banyak ilmu dan memacu adrenalin"

Adalah testimoni Saya terhadap jenis kompetisi yang satu ini. Dari sekian banyak kompetisi, salah satu kompetisi paling menarik dan Saya sukai adalah lomba cerdas cermat Islam. Mengapa justru kompetisi ini yang paling disukai? Bukan kompetisi bisnis atau jenis kompetisi lainnya?

Setiap momen perlombaan LCCI selalu bisa memberikan berbagai pengetahuan dan pengalaman baru yang berbeda. Tentu ada begitu banyak hal dalam Islam yang belum saya ketahui, lalu dalam kompetisi inilah berbegai poin-poin itu muncul dan dilombakan. Ada fakta sejarah yang menarik, nama yang belum pernah didengar sebelumnya, kaidah fiqih yang salah dipahami dan masih banyak lagi. Ditambah dengan berbagai pengalaman baru terutama bersama tim. Ada pengalaman seru, fail dan menjengkelkan karena interaksi bersama satu tim.

Pada kompetisi ini pula Saya merasa mendapatkan banyak kesempatan untuk mengulang dan memverifikasi kembali berbagai macam pemahaman Saya dalam Islam. Cabang keilmuan dalam kompetisi yang begitu luas ini yang membuat Saya bisa mengingat kembali hal yang terlupakan atau merevisi hal yang salah dipahami. Dari mulai pengetahuan umum seputar aqidah, akhlak, fiqih terapan, ushul fiqih, sejarah sampai tafsir.

Berdasarkan pengalaman, ada beberapa tips dan trik untuk dapat memenangkan kompetisi cerdas cermat Islam...

Pertama, Cari Komposisi Tim yang Baik

Baik bukan berarti setiap anggota tim harus menguasai seluruh bidang perlombaannya. Komposisi yang baik adalah siapapun yang memiliki kepakaran dalam setiap bidang perlombaan sehingga sifat tim adalah saling melengkapi. Mengetahui semuanya namun tidak menjadi pakar di sana belum tentu menjadikan tim itu hebat. Sebab kemampuan mengingat kembali dengan cepat ini yang terasa amat membantu dalam kompetisi yang banyak bertumpu pada kecepatan dan ketepatan. Tanpa kepakaran, hanya sekadar tau, tentu kemampuan mengingat kembali ini akan kalah dengan mereka yang sudah memahami tetek bengek bidang kompetisi yang dilombakan.

Kedua, Memahami Kondisi Tim

Memahami tim di sini meliputi kepahaman terhadap kelebihan dan kekurangan tim. Siapa bisa apa dan tidak bisa apa. Sederhananya memang seperti mengetahui SWOT tim. Jika sudah memahami kondisi tim inilah kita dapat lebih mudah menangkap siapa yang memiliki kapabilitas menjawab, bidang apa yang masih lemah dan bidang mana yang unggul. Dengan begitu menemukan flow pun menjadi lebih mudah

Ketiga, Menemukan Flow Tim

Sejujurnya Saya kesulitan mencari kata yang tepat sehingga Saya pun menggunakan kata flow. Menemukan flow tim ini dapat diperoleh melalui simulasi atau mengikuti perlombaan secara langsung. Apa itu flow yang dimaksud?

Setelah mengetahui bagaimana keadaan tim, kita dapat mengetahui kapan tim bisa menjawab dan kapan tim tidak bisa menjawab. Dengan begitu tombol bel dapat ditekan dengan lebih cepat. Contoh... kita memiliki anggota tim dengan hafalan yang mutqin dan haafidz Al Qur'an. Dengan begitu kita dapat menekan tombol bel lebih awal bahkan sebelum seluruh ayat dibacakan oleh pembaca pertanyaan. Menangkap maksud flow yang dimaksud?

Keempat, Mempelajari Tipe Soal Lomba Cerdas Cermat

Biasanya dalam setiap lomba cerdas cermat memiliki banyak materi dari bidang yang berbeda. Diantaranya:
  1. Aqidah
  2. Akhlaq
  3. Sejarah Islam hingga masa kontemporer
  4. Fiqih terapan
  5. Ushul fiqih
  6. Tafsir
  7. Melanjutkan ayat
Banyaknya materi itu tentu akan membuat kita kebingungan mana bagian yang akan dilombakan dan mana yang tidak. Sebab ada begitu banyak kitab rujukan yang dapat dijadikan referensi setiap cabang ilmu. Jika bisa membaca keseluruhan buku alhamdulillah, tapi seringkali tidak ada waktu yang cukup untuk memahami semua yang ada. Itu sebabnya mengetahui model soal cerdas cermat dapat membuat kita mengetahui dengan lebih baik bagaimana tipe soal yang akan keluar.

Berikut tim kami selama mengikuti berbagai kompetisi cerdas cermat Islam :)

Olimpiade Al-Quran ITB 2013
Farhan Basyari, Me, Agus Syamsuddin

Olimpiade Al-Quran ITB 2015
Farhan Basyari, Me, Agus Syamsuddin

Identity UNPAD 2017
Me, Aldo, M. Amrulloh Robbani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar