Kisah-kisah mereka amat banyak tersebar, memberikan pelajaran berharga kepada sesiapa yang membacanya. Kisah mereka begitu melimpah ruah hingga tumpah-tumpah. Nampaknya umat ini tidak pernah kehabisan sosok heroik itu dari masa ke masa, bahkan hingga sekarang. Jika melihat perjuangan yang kita lakukan saat ini, rasanya amat jauh dari bagaimana dakwah mereka kala itu.
"Sungguh Aku tidak akan menukar hadist ini dengan sesuatu apapun!" Ucap Anas ibn Malik
Apa yang membuat Anas ibn Malik berkata seperti itu? :)
"Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?"Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
"Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?"Orang tersebut menjawab,
"Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya."Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
"(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai."Dalam riwayat lain [2] Anas mengatakan,
"Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi SAW : "Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai)."Anas pun mengatakan,
"Kalau begitu, aku mencintai Nabi, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka."
Nampaknya kini Aku memahami mengapa Anas ibn Malik tidak mau menukar hadist ini dengan sesuatu apapun.
Meski tidak pernah bertemu, rasanya hati ini begitu rindu untuk bisa berjumpa dengan sosok-sosok itu. Lalu hadist tadi pun hadir sebagai penghibur dikala merasa teramat jauh dari mereka, amat jauh kualitas ibadahku dibandingkan dengan ibadah mereka, amat jauh perjuanganku dibandingkan dengan perjuangan mereka.
Oleh karenanya, Allahumma, karena rinduku kepada mereka, kiranya Allah Yang Maha Pengasih dapat mengizinkan hamba Mu ini untuk dapat bertemu dengan mereka di surga karena Aku amat mencintai mereka. Kiranya Allah juga dapat mempertemukan hamba dengan setiap orang yang mencintai mereka juga :'
"Kau durhaka meski kau menyatakan cinta.
Itu pasti bukan cinta, tapi dusta.
Kalaulah cintamu itu sejati, pastilah kau patuh
karena orang yang cinta selalu mengikuti kemauan orang yang dicinta."
~ Syair al-Rawwaq ~
Cinta tidak berhenti pada kata-kata. Mengucapkan atau menuliskan rasa cinta adalah hal yang dapat dilalukan oleh siapa saja. Yang terpenting bukanlah ucapannya, tapi tindakan yang kita lakukan untuk membuktikan kecintaan kita kepada Allah, Rasul serta orang-orang yang setia membersamai langkahnya di jalan yang lurus. Lalu, sudahkah kita buktikan itu?
[1] HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639.
[2] HR. Bukhari no. 3688
Tidak ada komentar:
Posting Komentar