Sebelum syaikh Ahmad Yasin membangun Hamas di Palestina yang saat ini menjadi salah satu barisan terdepan dalam memberikan perlawanan kepada Israel, beliau bersama dengan yang lainnya menghidupkan diantara rakyat Palestina halaqah-halaqah keilmuan dan tarbiyah...

Beliau memiliki cita-cita untuk dapat melawan penjajahan Israel di Palestina, namun banyak orang mencibir dan heran dengan apa yang beliau lakukan.
"Kenapa kok katanya mau membebaskan Palestina tapi kerjaan kamu justru bikin halaqah pengajian, ngajak masyarakat melakukan amalan sunnah, ngadain ta'lim Al Qur'an, apa hubungannya?! Kenapa tidak mempersiapkan tentara?"

Banyak orang tidak sadar bahwa beliau sedang mempersiapkan pondasi yang selama ini dilupakan oleh rakyat Palestina. Sekarang kita pun tahu hasil dari usahanya, jika ada pertanyaan dimana muslim yang paling baik akhlaqnya maka jawabannya adalah muslim Palestina.

Dibalik sosok-sosok besar di suatu generasi terdapat generasi lain dan orang-orang yang membentuknya. Salah satunya adalah Shalahuddin Al Ayyubi, lahir dari sebuah generasi yang MALU karena Godfrey dari kalangan bangsawan rendahan Kristen mampu menaklukkan Yerussalem. Bukan karena pasukan Islam yang lemah tapi karena RUH muslim yang goyah. Maka pengembalian makna ruhiyah dilakukan, kesadaran untuk menyertakan perjuangan dengan aktivitas-aktivitas ruhani dilakukan...

Akhirnya muncullah dari keinsyafan generasi sebelumnya sosok Shalahuddin yang bisa mewujudkan cita-cita 88 tahun muslimin untuk merebut kembali Yerussalem. Begitu pula dalam peristiwa-peristiwa lainnya seperti kemunculan sosok Muhammad Al Fatih.

Maka menjadi sebuah kemustahilan jika kita memiliki impian menjadikan dakwah kita lebih baik, menjadikan muslim lebih baik lagi tanpa disertai dengan peningkatan kualitas pribadi kita sebagai seorang muslim. Maka menjadi sebuah kemustahilan telak jika kita hanya menjadikan dunia untuk mengejar perkara dunia yang lain, lebih buruk dari itu menjadikan kedok akhirat yakni berdakwah untuk mengejar secuil dunia, naudzu billah min dzaalik...

Maka, setelah kita sama-sama tahu bahwa pembinaan diri menjadi kunci, yuk lebih bersemangat lagi untuk membina diri :)

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar